Mungkin banyak yang
tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak
yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak
memiliki sifat kepiting yang dengki. Kepiting itu
ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di
malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom, tanpa diikat.
Yang paling menarik
dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan slalu berusaha untukkeluar dari baskom,
sekuat tenagadengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.
Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun buruannya itu selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting. Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, maka teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun buruannya itu selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting. Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, maka teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
Jika ada lagi yang naik dengan cepat
ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan
menariknya turun. Dan begitulah
seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu
tinggal merebus mereka semua
dan matilah sekawanan
kepiting yang dengki itu.
Begitu pula dalam
kehidupan ini...
Tanpa sadar kita
juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Yang seharusnya gembira jika ada
teman atau saudara kita
mengalami kesuksesan kita
malahan lebih mencurigai,
jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang gak
bener. Apalagi di dalam bisnis
atau hal lain yang mengandung unsur
kompetisi, sifat iri, dengki,
atau munafik akan
semakin nyata dan kalau tidak segera
kita sadari tanpa
sadar kita sudah membunuh diri kita
sendiri. Kesuksesan akan datang kalau
kita bisa menyadari
bahwa di dalam bisnis
atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun
terlebih penting dari itu
seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri
kita seutuhnya. Jika
kita berkembang, kita
mungkin bisa menang
atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti
kita menang dalam kehidupan ini.
Pertanda seseorang
adalah 'kepiting':
- Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip / pedoman dalam bertindak.
- Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan
- Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting - kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.
Seharusnya kepiting-kepiting itu
tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah.. dibutuhkan jiwa yang besar untuk
melakukannya... Coba kita renungkan berapa waktu yang kita
pakai ntuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis,
sekolah, atau agama. Dan
mari kita ganti waktu itu untuk memikirkan cara -
cara pengembangan diri
kita menjadi pribadi yang sehat dan sukses.
Betapa pun banyaknya kucing berkelahi,
selalu saja banyak anak kucing lahir.
(Abraham
Lincoln)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you :)