Laman

Barang siapa menanam, maka dia akan menuai

Wujud Kepiting

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak  yang  tahu  sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki. Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom, tanpa diikat.

Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan slalu berusaha untukkeluar dari baskom, sekuat tenagadengan menggunakan capit-capitnya yang kuat. 

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun buruannya itu selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu,  yaitu  si pemburu tahu betul  sifat si kepiting.  Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari  baskom, maka teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. 

Jika  ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan  menariknya turun. Dan begitulah seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus  mereka  semua  dan  matilah  sekawanan  kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini...

Tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Yang seharusnya gembira jika ada teman atau  saudara  kita  mengalami  kesuksesan  kita  malahan  lebih mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang  gak  bener.  Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang  mengandung  unsur  kompetisi, sifat iri,  dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera  kita  sadari  tanpa  sadar  kita  sudah membunuh diri kita sendiri. Kesuksesan akan datang kalau  kita  bisa  menyadari  bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang,  namun  terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri  kita  seutuhnya.   Jika  kita berkembang,  kita  mungkin  bisa  menang  atau  bisa juga kalah  dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Pertanda seseorang adalah 'kepiting':
  1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi)  yang  sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip / pedoman dalam bertindak. 
  2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan 
  3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak  mengetahui  kelemahan  dirinya sendiri sehingga ia  hanya  sibuk  menarik  kepiting - kepiting  yang  akan  keluar  dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.
Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah.. dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya... Coba kita renungkan berapa waktu yang kita pakai ntuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama. Dan  mari  kita  ganti waktu itu untuk memikirkan cara - cara  pengembangan  diri  kita menjadi pribadi yang sehat dan sukses.
Betapa pun banyaknya kucing berkelahi, selalu saja banyak anak kucing lahir. 

(Abraham Lincoln)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you :)