Suatu hari suasana dilobi sepi. Tidak lama kemudian suara pintu bergeser
terdengar. Sesosok laki-laki muncul dari balik siluet kaca pintu. Dari
penampilannya bisa disimpulkan dia berasal dari luar Indonesia. Mata
biru tegas, tinggi, berbintik dan rambut pirang seperti jarang disampo.
Kakinya melangkah cepat ketika melihatku duduk dibalik meja. "I want to
reserve a room for 2 days" the man said.
Aku paham. Seketika mencari formulir registrasi dan pulpen. Lalu berdaham sedikit dan,,, "Iki formulirne diisi dulu yo. Tulis nama enyong ning kene, alamat, dan nomor henponnya kalo punya"
Lalu bule tersebut mengangkat alis dan menjawab "Ooo sira ning Jowo juga toh? Kenal sama Sutiman? Sutarjo? Sukiem? Jowone ning pundi?"
Singkat cerita mereka menikah karena sama-sama tidak bisa bahasa Inggris. Tamat
Aku paham. Seketika mencari formulir registrasi dan pulpen. Lalu berdaham sedikit dan,,, "Iki formulirne diisi dulu yo. Tulis nama enyong ning kene, alamat, dan nomor henponnya kalo punya"
Lalu bule tersebut mengangkat alis dan menjawab "Ooo sira ning Jowo juga toh? Kenal sama Sutiman? Sutarjo? Sukiem? Jowone ning pundi?"
Singkat cerita mereka menikah karena sama-sama tidak bisa bahasa Inggris. Tamat

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you :)